Asian Games adalah acara bergengsi yang diorganizir oleh Olympic Council of Asia, dengan edisi ke-18 yang digelar di Jakarta - Palembang pada 2018. Perlu diketahui Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga kecil di Asia. Asian Games pertama kali digelar pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Dan negara – negara di Asia pun sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Olympic Council of Asia (OCA) resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games. Banyak orang yang salah mengira bahwa Asian Games sama dengan SEA Games, padahal dua event ini jelas berbeda. Memang sekilas, kedua acara itu terdengar sama. Namun tentu saja ada perbedaan antara SEA Games dan Asian Games. SEA Games adalah singkatan dari South East Asian Games. Jadi, pesertanya hanya negara-negara di Asia Tenggara. Sedangkan Asian Games, pesertanya adalah negara-negara di seluruh benua Asia. Bisa dikatakan, ASIAN Games adalah agenda yang lebih besar dari SEA Games. Selain itu juga SEA Games diadakan setiap dua tahun sekali, sedangkan Asian Games diadakan setiap empat tahun sekali. Meski berbeda, kedua acara ini punya tujuan yang sama, yakni mempererat hubungan antar negara.
Asian Games yang diadakan di Indonesia kemarin tentu saja hal yang membanggakan, bisa dilihat bahwa Indonesia sukses mengelar event 4 tahun sekali ini, semua pertandingan dalam cabang olahraga yang berbeda, dapat dinikmati tanpa ada ganguan. Walaupun masih ada sedikit kendala tapi intinya Indonesia sanggup menjadi tuan rumah yang baik bagi ajang ini. Pada segi suplai listrik untuk Asian games terbukti komitmen PLN untuk menjaga pasokan listrik untuk Asian Games. PLN telah menggelontorkan Rp 8,4 triliun jaga pasokan listrik asian games. Selain itu PLN juga menyiagakan sebanyak 35.000 personel khususnya untuk menjaga pasokan listrik di Asian Games 2018. Personel disiapkan untuk mengamankan 37 venue dan Wisma Atlet. Dengan itu PLN berani menjamin tidak ada pemadaman selama perhelatan Asian Games berjalan. Dari sisi kesiapan teknis pasokan listrik, PLN telah mengecek seluruh peralatan secara maksimal. Persiapan sudah dilakukan dengan baik dari persiapan infrastruktur pembangkit, transmisi hingga gardu induk sehingga kehandalan pasokan terjamin, dana sebesar Rp8,4 triliun tersebut adalah untuk membangun pembangkit dan transmisi di Palembang dan Jawa Barat sebesar Rp5,7 triliun, sedangkan di DKI Jakarta dan Banten dikucurkan anggaran sebesar Rp2,7 triliun.
PLN sebelumnya telah merinci kebutuhan pasokan listrik Asian Games, yaitu sebesar 3.400 megawatt (MW), sedangkan cadangan kapasitas listrik di Jawa Bali mencapai 10.000 MW dengan beban puncak 25.000 MW. Disamping itu, PLN juga tetap menjaga pasokan listrik perkantoran, industri dan lainnya. Intinya pasokan listrik Jakarta tetap di jaga dan tidak ada pemadaman. Selain itu backup unit dan additional power di masing-masing venue juga ditam,bahkan, dan melakukan penambahan daya dengan memasang 39 buah power bank berkapasitas 21,6 MVA, setiap venue Asian Games juga telah disiapkan lima unit motor listrik untuk di pakai operasional Indonesia Asian Games 2018 untuk keperluan operasional Asian Games. Perlu diketahui juga bahwa saat acara Asian Games semua kegiatan pemeliharaan, pekerjaan konstruksi diberhentikan, agar tidak mengganggu kelancaran pasokan listrik saat Asian Games berlangsung. Setiap venue ada posko dan piket dijaga oleh teknisi selama 24 jam dengan 3 shift dan termasuk posko mobile. Namun keberhasilan Asian Games 2018 yang dihelat di Jakarta dan Palembang bukan saja berhasil, berkat dukungan dari PT PLN (Persero), tapi juga dari masyakarat Indonesia yang turut menikmati Asian Games kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar