Minggu, 03 Desember 2017

Jaringan Listrik Amerika


         Siapa yang tidak tau negara Amerika? Berikut ini adalah ulasan saya tentang negara Amerika Serikat. Amerika Serikat adalah sebuah negara Republik Konstitusional Federal yang terletak di Benua Amerika Utara. Negara yang biasanya disebut dengan United Stated of Amerika atau USA dalam bahasa Inggris ini memiliki luas wilayah sebesar 9.833.517 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 323.995.528 jiwa. Luas Wilayah yang besar dan Jumlah penduduk yang banyak tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terbesar ketiga di dunia dan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di dunia. Secara Geografis, Amerika Serikat berbatasan darat dengan Kanada di sebelah utaranya dan Meksiko di sebelah selatannya. Sedangkan di sebelah Timur adalah Samudera Atlantik dan sebelah baratnya adalah Samudera Pasifik. Terdapat dua negara bagian yang letaknya terpisah dengan daratan Amerika Serikat yaitu negara bagian Alaska yang terletak di sebelah ujung laut benua Amerika Utara dan berada sangat dekat dengan bagian barat Rusia. Jarak Alaska dan Rusia yang terdekat adalah 82 km dan dipisahkan oleh selat Bering. Sedangkan negara bagian Hawaii berada di Samudera Pasifik. Ibukota Amerika Serikat adalah Washington, DC. Yang akan kita bahas berkaitan dengan pembukaan pada artikel saya diatas adalah bagaimanakah jaringan listrik Amerika?



Peta jaringan listrik Amerika Serikat sepintas akan terlihat seperti peta jalan raya antar daerah. Namun, tidak seperti jalan raya, peta jaringan listrik tidaklah terencana. Jaringan tersebut terdiri atas interkoneksi dari daerah-daerah yang terpisah dan terbangun perlahan oleh perangkat lokal seiring upaya mereka untuk terhubung dengan tetangga mereka. Saat ini di Amerika Serikat, lebih dari 241.000 km jalur transmisi bervoltase tinggi membawa tenaga listrik dari 5.400 pembangkit milik lebih dari 3.000 perusahaan listrik. Kebanyakan dari jalur ini membawa arus bolak-balik (AC), dan 1,9% di antaranya membawa arus searah (DC) yang lebih efisien pada jarak yang sangat jauh. Jaringan tersebut berfungsi 99,97% setiap harinya. Gangguan listrik terutama akibat cuaca masih menyebabkan kerugian atas ekonomi AS sebesar Rp 800 triliun setiap tahunnya. Sebagian besar listrik di AS masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (setengahnya dari batu bara). Sementara porsi tenaga air, angin dan surya masih kurang dari 8%. Negara bagian California mengimpor lebih banyak listrik dibanding negara bagian lainnya. Sumber daya di negara bagian tersebut berasal dari pembangkit tenaga air di Pasific Nortwest dan pembangkit batubara di gurun Southwest. Jaringan Oregon-California selatan adalah jalur transmisi tunggal terbesar di AS.

Undang Undang Energi Terbarukan California telah memicu proyek tenaga angin dan matahari, juga rencana pembangunan jalur DC bervoltase tinggi untuk distribusinya. Gagasan untuk membangun kabel listrik bawah laut sepanjang 1.046 km direncanakan akan digunakan untuk mengimpor listrik bertenaga air dari Oregon. Dengan banyaknya permintaan tenaga listrik, jalur-jalur transmisi baru akan segera dibangun di berbagai negara bagian, salah satunya proyek Tres Amigas di dekat Clovis, New Mexico, yang akan membantu Texas mengirimkan tenaga angin yang berlebihan ke berbagai kota di ujung Timur maupun Barat AS. Turbin yang ditanamkan di sepanjang sungai Mississippi serta anak-anak sungainya juga diusulkan sebagai cara untuk menghasilkan listrik bertenaga air tanpa mendirikan waduk.Eropa dan kebanyakan negara lain di dunia menggunakan satuan tegangan dua kali lipat dari Amerika Serikat. Yaitu antara 220 dan 240 volt, sedangkan di Jepang dan di sebagian besar Amerika tegangan antara 100 dan 127 volt. Awalnya, Eropa juga menggunakan tegangan 120 V, sama seperti Jepang dan Amerika Serikat saat ini. Kemudian dipandang perlu untuk meningkatkan tegangan guna mendapatkan lebih banyak tenaga listrik dengan meminimalisir kerugian (losses/rugi-rugi) dan drop tegangan dari kawat tembaga berdiameter sama. 

Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga ingin merubah system tegangan listriknya, tapi karena terkait adanya beban biaya untuk mengganti semua peralatan listrik, mereka memutuskan untuk tidak melakukan perubahan itu. Pada saat itu (sekitar tahun 50-60) rata-rata rumah tangga di Amerika sudah memiliki kulkas, mesin cuci, dan peralatan listrik lainnya. Tidak demikian halnya di Eropa. Pada akhirnya, Amerika Serikat masih terus mengembangkan sistem frekuensi 50 dan 60, dan – terutama di bangunan tua – masih berupaya mengatasi masalah seperti bola lampu yang terbakar cepat ketika berada dekat dengan trafo (tegangan terlalu tinggi), atau justru sebaliknya: tidak cukup tegangan pada akhir baris (penyebaran 105-127 Volt). Perlu dicatat bahwa pada saat ini semua bangunan baru Amerika faktanya mendapatkan arus listrik dengan menggunakan 240 volt yang terbagi menjadi dua, yaitu antara 120 kawat netral dan fasa. Berikut lah ulasan saya mengenai jaringan listrikAmerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar